Rabu, 02 Maret 2011

Bab 3 Konsepsi IBD Dalam Kesusasteraan

NAMA : AANG YULIANHAR

KELAS : 4KA28

NPM : 17110366

Bab : 3

ILMU BUDAYA DASAR

A. Pendekatan Kesusasteraan

IBD semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris The Humanities. berasal dari bahasa Latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya, dan halus.

Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga menggunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.

B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa

Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.

Dalam kesusasteraan Indonesia kita mengenal jenis Prosa Lama dan Prosa Baru.

Prosa Lama meliputi :

Dongeng, Hikayat, Sejarah, Epos, Cerita Pelipur Lara.

Prosa Baru meliputi :

Cerpen, Novel, Biografi, Kisah, Otobiografi.

C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi

Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan

2. Prosa fiksi memberikan informasi

3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan

Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua:

1. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki zamannya. Kebanyakan karya sastra Indonesia di zaman Jepang yang dikelompokkan ke dalam kelompok ini.

2. Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.

D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :

1. Figura bahasa seperti gaya personifikasi (penjelmaan), metafora (kiasan), perbandingan, alegori (kiasaan), sehingga puisi menjadi segar dan menarik.

2. Kata-kata yang ambiquitas , yaitu kata-kata yang bermakna ganda.

3. Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.

4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia

2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual

3. Puisi dan keinsyafan sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar