Jumat, 20 Mei 2011

Makalah ke 3 DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI DAN BUDAYA DI DAERAH

DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................................... 1

SURAT PERNYATAAN............................................................................................ 2
KATA PENGANTAR................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 4
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................... 5

1.1 LATAR BELAKANG................................................................................. 5

1.2 TUJUAN....................................................................................................... 6

1.3 SASARAN .................................................................................................. 6

BAB 2 PERMASALAHAN ....................................................................................... 7

2.1 KEADAAN FISIK KAWASAN................................................................. 7

2.2 DAMPAK POSITIF ADANYA TMII ....................................................... 7

2.3 PENGARUH TERHADAP BUDAYA DAERAH ................................... 8

BAB 3 PENUTUP...................................................................................................... 9

3.1 KESIMPULAN............................................................................................ 9

3.2 REKOMENDASI......................................................................................... 9

DAFTAR REFERENSI ............................................................................................ 10


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) merupakan tempat rekreasi yang sangat populer dan akrab bagi warga kota Jakarta serta kota-kota lain di Indonesia, bahkan mancanegara. Konsepnya menyajikan wahana dan fasilitas secara rekreatif, informatif, edukatif, komunikatif, dan atraktif (RIEKA).

Miniatur Indonesia secara lengkap, baik bentang darat, kekayaan alam, aneka warna seni dan budaya daerah, maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berbagai bentuk seni dan budaya masa kini tersajikan di sini. Paparannya diwujudkan dalam bentuk Miniatur Arsipel Indonesia yang merupakan danau buatan dengan tiruan kepulauan Indonesia berikut penampang daratnya beserta anjungan-anjungan daerah. Tiap anjungan tersebut menampilkan rumah adat bercorak arsitektur tradisional berikut penyajian benda-benda budaya, pentas seni, upacara adat, keragaman kuliner, dan berbagai seluk beluk yang berkait dengan daerah bersangkutan, yang secara nyata menunjukkan ke-Bhinneka Tunggal Ika-an Indonesia.

Selain anjungan daerah, berderet museum-museum yang memamerkan bukan hanya koleksi sejarah, budaya, serta teknologi masa lalu dan masa kini melainkan juga menciptakan dialog dengan pengunjung melalui berbagai peragaan yang—pada gilirannya—menjadi tonggak penciptaan di masa depan. Penampilan 15 museum, antara lain Museum Indonesia, Museum Transportasi, Museum Migas, Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, merupakan sumber informasi tiada batas.

Taman Mini "Indonesia Indah" pada awalnya mencakup kawasan seluas 145 ha. Lahan ini pada mulanya adalah lahan yang dimiliki rakyat sebagai ladang dan sawah. Kemudian dengan usaha dan jerih payah, lahan ini dapat ditransformasi menjadi kawasan untuk pendirian taman miniatur. Pengubahan lahan dari bentuk aslinya yang berupa ladang menjadi hamparan yang layak bangun memerlukan waktu yang tidak terlalu lama dan upaya lain berupa perataan lahan, pengolahannya menjadi hamparan yang layak pakai, serta pembagiannya untuk digunakan dalam pembangunan anjungan, museum dan bangunan-bangunan pokok serta bangunan penunjang.

1.2 Tujuan

Dalam sejarahnya, pada waktu itu Ibu Tien mengutarakan gagasannya mengenai pendirian suatu tempat rekreasi yang mampu menggambarkan kebesaran dan keindahan Indonesia dalam bentuk miniatur.Tujuan pendirian taman miniatur ini sendiri adalah untuk memupuk dan membina persatuan bangsa, menjunjung tinggi kebudayaan nasional, dan memperkenalkan kebudayaan, adat-istiadat, dan perilaku masyarakat Indonesia kepada rakyat Indonesia sendiri dan bangsa lain.

Tujuan-tujuan tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam objek-objek wisata yang disajikan di kawasan TMII, seperti anjungan daerah, museum, taman, tempat rekreasi, dan lain-lain.Kesempatan yang dibuka luas oleh TMII di bidang seni budaya membawa dampak dalam menggairahkan semangat berkesenian di daerah-daerah. Suasana kompetisi untuk menampilkan yang terbaik merangsang kreativitas dan daya inovasi para seniman daerah untuk menghasilkan karya-karya seni budaya berkualitas. Untuk menentukan kelompok kesenian yang akan tampil di TMII, tidak jarang didahului oleh serangkaian seleksi maupun festival tingkat daerah sehingga terpilihlah kelompok-kelompok terbaik yang menjadi duta seni daerahnya ke TMII. Sebaliknya. kelompok-kelompok yang mampu tampil terbaik dan telah menunjukkan prestasi di TMIl, sesampainya kembali di daerah akan menjadi motivasi bagi kelompok-kelompok lainnya untuk berkarya dan berpretasi lebih baik lagi.

1.3 Sasaran

Sasaran yang ingin di capai dalam pendirian TMII adalah memberikan pengertian kepada bangsa-bangsa lain maupun meningkatkan pengetahuan bagi bangsanya sendiri mengenai tanah air, sehingga timbul rasa cinta terhadap tanah airnya. Oleh karena itu, sasaran pembangunan TMII tidaklah semata-mata untuk memburu finansial guna mengimbangi pembiayaan priyak dengan melaksanakan usaha-usaha komersial, melainkan ditujukan lebih pada sasaran ideal guna mencapai maksud dan tujuan di atas. Walaupun demikian tetap akan di pungut tarif-tarif sekedar untuk menutup biaya pengusahaan dan menjamin kelangsungan kerja serta mendidik masyarakat agar dapat merasa ikut memiliki dan turut bertanggung jawab, terkecuali terhadap objek-objek yang akan diusahakan secara komersial seperti hotel, penginapan, restoran, gedung Pusat Desain dan Pengembangan Industri dan Aneka.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keadaan fisik Kawasan

Kawasan TMII mempunyai topografi bergelombang. yang memberikan keuntungan karena dengan bentuk hamparan seperti ini, TMII dapat dengan leluasa menampilkan beraneka ragamnya anjungan dan pergelaran lain. Kekurangan yang ditimbulkan oleh topografi bergelombang ini, yaitu diperlukannya upaya perataan lahan untuk tujuan tertentu, misalnya pembuatan bangunan yang memerlukan lahan rata. Dengan lingkungan alami yang ditempatinya, TMII memperoleh keuntungan karena lingkungan semacam ini, menunjang untuk pengembangan dari segi fisik dan program. Keadaan semula yang berupa lahan bergelombang, dengan vegetasinya yang terpencar di sana-sini dari berbagai jenis tumbuhan, serta lahan basah yang berupa telaga. TMII mempunyai keleluasaan untuk mengembangkan denah yang beranekaragam. Dengan adanya lahan basah, maka pola penataan lingkungan menjadi lebih alami dan dalam berbagai hal, lingkungan basah ini memberikan kemudahan dalam pengembangan pergelaran kawasan perairan. Kenyataan ini telah dinikmati oleh pengembangan: Taman Angsa Arsipel Indonesia dan Taman Akuarium Air Tawar.

2.2 Dampak Positif adanya TMII

Sejak berdirinya dalam perjalanan waktu ke waktu semakin tumbuh dan berkembang seirama dengan dinamika kehidupan masyarakat, sehingga masyarakat semakin merasakan betapa besar manfaat dan keberadaan TMII yang menjalankan misi sebagai wahana pelestarian dan pengembangan budaya, serta merupakan sarana memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. TMII sebagai suatu wahana yang mempresentasikan kebhinnekaan bangsa Indonesia dan keanekaragaman khasanah budaya, sehingga masyarakat dapat menimba pengalaman, pengetahuan, dan informasi yang menarik sekitar kehidupan berbagai aspek budaya, tradisi, adat istiadat, berbagai bentuk kesenian sampai pada pengenalan benda-benda budaya. Kini, menjelang usianya yang ke-32 tahun, TMII terus berhias dan berbenah, sehingga disamping menjadi sarana informasi dan pendidikan bagi generasi penerus, juga sebagai obyek wisata budaya dengan fasilitas yang ada antara lain 26 Anjungan Daerah, Arsipel Indonesia, Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Istana Anak-anak Indonesia, 11 unit taman di antaranya Taman Burung, Taman Akuarium Air Tawar, Taman Bunga Keong Emas, dan 15 unit museum di antaranya Museum Indonesia, Museum Transportasi, Museum Minyak & Gas Bumi, serta berbagai sarana hiburan yang menarik seperti Teater Imax Keong Emas, Kereta Gantung, Aeromovel, Kereta Api Mini, dan yang saat ini sedang dibangun yaitu Taman Budaya Tionghoa Indonesia. Selain itu direncanakan akan dibangun enam anjungan daerah provinsi baru di Taman Mini Indah Indonesia. Keindahan dan khasanah budaya yang ditampilkan di TMII dapat dengan mudah diketahui oleh masyarakat dengan tersedianya sarana informasi yang lebih lengkap dan interaktif.

2.3 Pengaruh terhadap Budaya daerah

Yaitu salah satunya adalah berdirinya Anjungan Daerah di TMII. Kebudayaan dan masyarakat Indonesia terkenal (pluralism), yang terdiri dari beraneka ragam adat dan kebiasaan. Untuk menggambarkan kemajemukan tersebut dibangunlah Anjungan Daerah yang berfungsi sebagai jendela promosi (show window) daerah dari 33 propinsi dari daerah tingkat 1 di seluruh Indonesia. Setiap propinsi menghadirkan sedikitnya dua bentuk bangunan adat. Dalam perkembangan selanjutnya, untuk melengkapi sarana pertunjukan yang menjadi salah satu kegiatan dari Anjungan daerah, dihadirkan bangunan-bangunan baru yang dimanfaatkan sebagai panggung terbuka. Sesuai dengan fungsinya sebagai jendela promosi daerah, maka pemanfaatan Anjungan Daerah lebih ditekankan sebagai tempat pameran dan sasaran pengenalan potensi daerah, khususnya potensi budaya dan wisata. Tidak mengherankan bila materi pameran yang dapat disaksikansebagian besar adalah aspek kebudayaan fisik, seperti, pakaian adat, senjata tradisional, alat musik tradisional, dsb. Meskipun demikian pada waktu-waktu tertentu juga dipergelarkan acara-acara tradisional yang hidup dan berkembang dalam masyarakarnya. Di samping bangunan dan sarana tersebut diatas, areal TMII masih memiliki arena-arena terbuka yang dikelola dan dapat dimanfaatkan oleh pengunjung untuk bersantai. Arena-arena ini antara lain meliputi jalan-jalan lingkungan serta tempat tempat terbuka hijau yang tersebar di beberapa lokasi. Secara berkala penataan lingkungan TMII ini senantiasa diubah, untuk memberikan kesan lain pada pengunjung sehingga pengunjung selalu mendapatkan hal baru setiap kali kunjungannya.

BAB III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 Kesimpulan

Taman Indonesia Indah ialah satu proyek tumbuh yang memberikan gambaran Indonesia lengkap dengan segala isinya dalam bentuk mini, jelasnya, berupa satu lukisan kecil dalam bentuk mini dari Tanah Air kita Indonesia dengan segala aspeknya, baik itu bersifat material maupun moril sptritual. Taman Mini Indonesia Indah adalah kawasan wisata terpadu bernuansa budaya. Sebagai kawasan wisata yang memperagakan keragaman budaya dengan kekayaan alamnya, TMII selain tempat rekreasi juga berperan sebagai pusat informasi, pendidikan dan kepariwisataan dan kini menjadi Laboratorium dan Konservasi Kebudayaan terbesar. Sebagai taman rekreasi, TMII menjalankan misinya sebagai wahana pelestarian, pengembangan, pengenalan, pelayanan informasi budaya bangsa. Melalui fasilitas 26 Anjungan Daerah ditambah 7 Anjungan Daerah terpadu (provinsi baru), 16 Museum, Taman-taman dan fasilitas lainnya yang ada saat ini menggambarkan pesona kebudayaan Indonesia dengan latar belakang sejarahnya. Kesemua fasilitas diatas merupakan kekayaan yang tak ternilai khususnya bagi TMII dan bangsa Indonesia. Apalagi kekayaan yang tak ternilai tersebut bila dikaitkan dengan kepentingan pendidikan, penelitian dan konservasi. Dengan beradanya di satu kawasan 33 Anjungan Daerah, Museum-museum, Taman-taman dan sarana rekreasi lainnya memudahkan siapa saja yang berkunjung ke TMII untuk menikamti koleksi benda-benda budaya maupun atraksinya yang unik dan menarik.

3.2 Rekomendasi

- Pendorongan atas perkembangan kebudayaan bangsa yang telah dimiliki

- Kecintaan atas apa terhadap kebudayaan bangsa kita sendiri.

- Mengusahakan agar semua orang mampu menerapkan budaya ketimuran yang baik.

- Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramah-tamahan dan solidaritas yang tinggi.

- Memperlebar isi dalam Taman Mini Indoenesia Indah agar dapat sepenuhnya budaya yang ada di Indonesia terkumpul di dalamnya.

- Tetap menjaga pariwisata dalam daerah-daerah di Indonesia.


DAFTAR REFERENSI

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/486/jbptunikompp-gdl-friskaanja-24257-1unikom_f1.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia\

http://www.dalimunthe.com/2010/04/sejarah-taman-mini-indonesia-indah-tmii.html

http://arsmusic.wordpress.com/2010/04/19/tempat-rekreasi-andalan-keluarga/

http://etd.eprints.ums.ac.id/2371/1/E100020023.pdf

http://aghaalhusna.wordpress.com/kerusakan-lingkungan/

http://www.abdi10.co.tv/2009/12/mengenal-indonesia.html

http://optimisindonesia.net/2011/03/tmii-siapkan-berkas-jadi-warisan-dunia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar