Jumat, 21 Mei 2010

tugas implementasi sistem informasi ke 2

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PUSKESMAS (SIMPUS)

SIMPUS digunakan untuk mendukung kegiatan puskesmas dan dijalankan dengan bantuan komputer dan software yang dapat merangkum semua kegiatan pelayanan kesehatan di puskesmas baik yang bersifat kuratif, preventif maupun promotif. Ditemukan beberapa masalah dalam penerapan SIMPUS berbasis komputer yaitu dari sisi brainware (pengguna sistem informasi), terbatasnya jumlah petugas yang mampu mengoperasikan komputer, sisi software (program SSIMPUS) dalam penerapannya masih terjadi gangguan dan dari sisi hardware(perangkat komputer)jumlahnya masih terbatas. Dari 16 Puskesmas di wilayah kabupaten Blora hanya terdapat 4 puskesmas yang telah menggunakan SIMPUS berbasis komputer, yaitu Puskesmas Blora, Tunjungan, Kunduran dan Sambong. Karena SIMPUS berbasis komputer di wilayah kabupaten Blora masih akan terus dikembangkan maka perlu dilakukan sebuah evaluasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penerapan SIMPUS berbasis komputer dengan metode PIECES yang ditinjau dari aspek-aspek Performance, Information, Economic, Control/Security, Efficiency, Service. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Obyek penelitian ini adalah SIMPUS berbasis komputer. Dengan metode purposive sampling didapatkan 15

responden sebagai subyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek Performance SIMPUS dinilai memiliki kinerja yang banyak, lengkap serta mudah dioperasikan, namun belum memenuhi kebutuhan puskesmas, dari aspek Information SIMPUS dinilai menghasilkan informasi yang akurat, sesuai kebutuhan, namun kurang fleksibel, dari aspek Economic SIMPUS dinilai memiliki biaya yang rendah dan manfaat yang banyak, dari aspek Control/Security SIMPUS dinilai tidak memiliki batasan akses dan mekanisme pengamanan, dari aspek Efficiency SIMPUS dinilai belum memberikan efisiensi waktu dan tenaga, dari aspek Service SIMPUS dinilai mudah dipelajari namun masih dianggap sebagai beban petugas. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan SIMPUS di keempat puskesmas belum bias berjalan secara maksimal, masih ada kendala baik dari sisi software maupun hardware yang jumlahnya masih terbatas, serta belum adanya dukungan secara nyata dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora untuk mengembangkan SIMPUS. Saran yang bisa diberikan bahwa untuk mngembangkan sebuah sistem, maka harus melalui tahapan-tahapan perancangan sistem informasi dengan melibatkan semua pengguna (user).

Sumber : http://eprints.undip.ac.id/3905/1/3671.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar